30 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Rabu, 06 Oktober 2010
INISIASI 1
PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DI DALAMNYA

Sering kita mendengar orang berkata ”sebaiknya hal itu dikomunikasikan terlebih dahulu”, ”itu diakibatkan karena adanya miss communication” dan sebagainya. Lalu, apa arti sesungguhnya dari komunikasi itu sendiri?. Banyak para ahli mendefinisikan komunikasi, namun secara garis besar yang dimaksud dengan Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.

Dalam proses penyampaian pesan tersebut, terdapat beberapa unsur di dalamnya, yaitu sumber/komunikator/pengirim pesan, pesan yang dipertukarkan, saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan, penerima pesan/komunikan, dampak/efek yang diakibatkan karena adanya pertukaran pesan, umpan balik/respon yang diberikan terhadap pesan yang diterima, serta gangguan/ noise yang mungkin muncul ketika proses komunikasi berlangsung.

Bila unsur-unsur tersebut menyatu dalam suatu kegiatan komunikasi, maka terbentuklah suatu proses komunikasi yaitu serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan dalam kurun waktu tertentu dan memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Namun demikian, tidak setiap proses komunikasi melibatkan semua unsur komunikasi. Tergantung pada konteks terjadinya komunikasi.

Opini 1 :
Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat/ide,
menyatakan perasaan, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain
dan Kemampuan untuk menyampaikan informasi/pesan dari Komunikator
ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan
umpan balik.Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi adalah
Komunikator, Pesan, Channel/Media, Komunikan dan Respon/Feedback.


INISIASI 2
MODEL- MODEL KOMUNIKASI

Model menurut Littlejohn adalah representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide. Model sering digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang terjadi dalam berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia. Tidak terkecuali peristiwa komunikasi.
MODEL adalah Representasi suatu fenomena baik nyata ataupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dalam fenomenan tersebut.

Dalam peristiwa komunikasi model digunakan untuk melihat faktor-faktor atau unsur-unsur yang terlibat dalam peristiwa komunikasi, struktur yang terjadi dalam peristiwa komunikasi dan peran yang dimainkan oleh masing-masing unsur.

Fungsi Model :
1. Melukiskan Proses Komunikasi
2. Menunjukan Hubungan Visual
3. Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komuni

Di dalam ilmu komunikasi sendiri ada tiga urutan kelompok model, yaitu: 1). Model dasar komunikasi, yang menggambarkan proses terjadinya peristiwa komunikasi, yaitu menggambarkan tentang unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dan bagaimana masing-masing unsur saling terkait membentuk suatu proses komunikasi. Adapun yang termasuk model dasar komunikasi adalah model komunikasi intra pribadi dan antar pribadi dari Barnlund; model komunikasi linear dari Lasswell: model komunikasi sirkuler dari Osgood dan Schramm; model komunikasi Gerbner; Model komunikasi Riley and Riley; model komunikasi Newcomb; model komunikasi Shanon dan Weaver; model komunikasi DeFleur; 2). Model pengaruh komunikasi, yaitu model yang menggambarkan bagaimana upaya komunikator dalam mempengaruhi khalayak agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Yang menjadi titik perhatian dari model ini adalah pihak komunikator atau sumber penyampai pesan. Adapun termasuk dalam model pengaruh komunikasi antara lain: model stimulus respon dari Dew Flerur; model pengaruh psikkologis TV dari Comstock; model komunikasi dua tahap dari Katz dan Lazarsfeld; model spiral kehening dari Noelle-Neumann; 3). Model dampak komunikasi, dengan fokus utama pada dampak dari suatu peristiwa komunikasi. Model ini menggambarkan bagaimana akibat atau dampak yang terjadi pada diri khalayak setelah khalayak diterpa suatu pesan komunikasi. Dampak yang ditimbulkan bisa hanya sekedar terbentuknya pengetahuan (kognitif) khalayak, bisa sikap (afektif) khalayak, atau bahkan sampai terjadi perubahan perilaku ( konatif) pada diri khalayak.

MODEL - MODEL KOMUNIKASI diantaranya :

Model HAROLD LASSWELL
Mengemukakan tentang bentuk komunikasi yang mengandung unsur-unsur :
Who (Siapa), Say What (Mengatakan Apa), In Which Channel (Menggunakan saluran apa), To Whom (Untuk siapa), With What Effect (Dengan efek apa)
ini dikenal model matematika komunikasi untuk menjawab pertanyaan "apa yang terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan hingga diterima?"
Mengasumsikan bahwa dalam proses komunikasi, pesan yang dikirimkan = pesan yang diterima.

Model komunikasi Shannon-Weaver
digambarkan sebagai sebuah proses linier, searah, menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini terdiri dari lima fungsi yang ditampilkan dan terdapat sebuah faktor disfungsi yaitu gangguan (noise).

Model Berlo
berdiri dari empat elemen, yaitu sumber (source/S), pesan (message/M), saluran (channel/C) dan penerima (receiver/R). Dari keempat komponen inilah model Berlo juga sering disebut sebagai model SMCR.
Keunikan Berlo adalah dalam mendefinisikan saluran komunikasi dengan kelima panca indera manusia sebagai saluran komunikasi.
Kemudian, ia juga memperluas elemen sumber dan penerima. Berlo meletakkan komponen-komponen seperti ketrampilan komunikasi (communication skills), sikap (attitude), knowledge (pengetahuan), sistem sosial (social system) dan budaya (culture).

Model Schramm
menekankan pada perilaku para pelaku utama dalam proses komunikasi.
Pada model Schramm, tidak membedakan antara fungsi pada komunikator dan receiver. Menggambarkan bagian-bagian itu sebagai sesuatu yang sama, menganggap keduanya memiliki fungsi-fungsi yang sama, yaitu fungsi encoding, decoding dan interpreting. Fungsi encoding sama dengan fungsi transmisi, sedangkan fungsi decoding sama dengan fungsi receiving.
Pendekatan dengan model sirkuler ini berbeda dengan model komunikasi linier yang tradisional, yang secara jelas memisahkan peran pengirim dan penerima. Sebaliknya, pada model ini pengirim dan penerima dapat bergantian memainkan peran.

Model konvergen,
pengertian bersama disebut sebagai hasil akhir dalam proses komunikasi. Wujud lingkaran juga mengandung pengertian bahwa betapapun banyaknya informasi yang saling digunakan bersama oleh para peserta (dalam bentuk mengutarakan pendapat masing-masing), namun mereka hanya dapat sampai saling berhampiran saja. Mereka tidak akan pernah sepenuhnya memahami makna pihak lainnya. Bila ingin memahami pihak lain secara sempurna, diperlukan pengalaman hidup yang mutlak sama. Dan hal ini tentu saja mustahil.

Esensi komunikasi dalam model
* Model-model komunikasi memiliki perkembangan yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan ilmu dan penelitian komunikasi.
* Menggambarkan proses komunikasi secara beragam baik yang bersifat linier, sirkuler ataupun interaksional dan konvergen.
* Keberagaman model dan proses komunikasi di dalamnya memperlihatkan sifat prosesual dan dinamisnya proses komunikasi.

INISIASI 3
INFORMASI

Informasi merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap hari kita selalu bertukar informasi dengan keluarga kita, teman kita, maupuhn relasi kerja kita. Pada saat tertentu kita berperan sebagai sumber informasi, tetapi pada saat lain kita bisa berperan sebagi penerima informasi. Lalu, apakah yang dimaksud dengan informasi tersebut?. Ada tiga kelompok pandangan yang memberi definisi pada informasi, yaitu:

1. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai fakta atau data.

Pandangan ini menganggap informasi sebagai material yang bisa dipindahkan. Sebagai contoh: di pintu ruang praktek seorang dokter tertulis informasi bahwa dokter praktek setiap hari X pada jam Y, sehingga dengan adanya informasi tersebut para pasien menjadi tahu bahwa dokter tersebut hanya praktek pada hari dan jam sebagaimana tertulis di papan informasi. Dari contoh di atas terlihat bahwa kalimat “dokter praktek setiap hari X pada jam Y ” menjadi informasi yang sifatnya material. Penekanan dari contoh di atas lebih ke pada proses pendistribusian informasi.

2. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai makna data

pandangan ini mendefinisikan informasi sebagai arti atau maksud dari sesuatu data. Dalam hal ini, masing-masing orang bisa memiliki penafsiran yang berbeda tentang arti atau maksud suatu data. Penafsiran terhadap suatu data dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang terhadap data, latar belakang disiplin ilmu dan latar belakang budaya. Sebagi contoh: Asep mengajak Ujang dan Joko untuk makan di rumahnya, Ujang menjawab atos makan. Karena Asep dan Ujang orang Sunda maka Asep tahu makan dari atos adalah sudah makan. Namun sebaliknya Joko yang orang Jawa memaknai istilah atos sebagai gambaran sesuatu yang keras, maka Joko cukup kaget mendengar ucapan Ujang. Dari contoh di atas tampak bahwa “atos” menjadi informasi yang yang lebih menekankan pada makna dari informasi tersebut. dalam hal ini, “atos” dimaknai berbeda oleh individu-individu yang terlibat dalam percakapan.

3. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidak pastian, untuk itu perlu diberi alternatif pilihan informasi. Sebagai contoh: Issu adanya lemak babi pada salah satu produk makanan favorit Amir membuat Amir cukup gelisah karena selama ini dia selalu mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, setelah pihak perusahaan makanan yang bersangkutan, pihak MUI dan pihak-pihak yang berkompeten dengan kasus tersebut memberikan informasi bahwa produk makanan tersebut bebas dari lemak babi maka Amir menjadi lega. Ilustrasi di atas menggambarkan peran informasi sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk mengatasi ketidak pastian. Kebingungan Amir teratasi dengan adanya informasi dari berbagai sumber.

Tugas 1 :

1). Suatu Informasi sebagai fakta atau data
Suatu Informasi sebagai fakta atau data dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung yang dapat dikirimkan/diterima melalui berbagai saluran dan informasi dapat di konseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik lain.
Contoh : Salah satu Restoran/tempat makan yaitu Hoka-Hoka Bento yang mengadakan promo HOKA DONBURI FESTIVAL mulai 1 Maret 2010 yang menyajikan menu makanan donburi yang berbeda-beda setiap harinya. Beda hari, beda menu donburi .... Ada Aja Alasan Ke Hoka Hoka Bento !
Senin : Tori Katsu Don ( Rp. 16.819'-* )
Selasa : Gyu Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Rabu : Suteku Don ( Rp. 16.819'-* )
Kamis : Tori Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Jum'at : Gyu Don ( Rp.20.455,-* )
Sabtu & Minggu : Tempura Don / Gyu Don ( @Rp.20.455,-*)

2). Suatu informasi sebagai makna data
Penggunaan Informasi untuk menunjukkan makna data, Setiap orang dapat berbeda dalam menafsirkan sesuatu. Banyak hal yang mempengaruhi diantaranya tingkat pengetahuan, latar belakang disiplin ilmu seseorang, nilai budaya.
Contoh :
Seseorang yang mempunyai banyak pengetahuan terhadap sesuatu objek, semakin besar kemungkinannya memperoleh informasi dari objek (data) tersebut, Misalnya Seseorang yang tidak mengerti statistik , tabel-tabel angka dalam sebuah buku mungkin hanya dianggap sebagai penghias halaman dan memusingkan. Tetapi bagi ahli statistik, table itu mengandung banyak sekali informasi bahkan termasuk informasi yang belum ditulis dalam bentuk kalimat dalam buku tersebut.
Contoh lainnya berkaitan dengan nilai budaya:
Kata “Dahar” dalam bahasa sunda mengandung arti Makan dan merupakan Kata yang sangat kasar untuk digunakan, sedangkan dalam bahasa jawa kata Dahar mengandung arti Makan, dan merupakan kata yang sangat halus untuk digunakan.

3). Suatu Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian
Suatu Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan sejumlah alternative pilihan yang tersedia.
Contoh :
Wulan adalah seorang gadis yang sangat terbiasa menggunakan Make up dan menggunakan salah satu produk kosmetik yang sangat dia percaya Namun, Beberapa hari kemudian terdengar Issu adanya beberapa Kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang digunakan dalam kosmetik. Saat itu timbul rasa gelisah, bingung namun Setelah, adanya pengumuman bahwa ada daftar kosmetik yang ditarik dari peredaran oleh BPOM dan salah satunya adalah Produk kosmetik yang biasa digunakan olehnya, barulah Wulan percaya bahwa memang produk yang dia pakai sangat berbahaya.Penggunaan bahan tersebut dalam sediaan kosmetik dapat membahayakan kesehatan dan dilarang digunakan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya dalam Kosmetik dan Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik.

INISIASI 4
KOMUNIKASI NON-VERBAL

Komunikasi non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi, yang pada umumnya digunakan untuk memperkuat ata memperjelas pesan-pesan verbal. Sebagai contoh: Tuti meyampaikan informasi kepada Ana, sahabatnya, bahwa dia telah putus dengan pacarnya, selama menyampaikan informasi tersebut air mata tuti selalu teruari, sehingga Ana tahu bahwa tuti sangat sedih atas kondisinya saat ini. Airmata yang dikeluarkan Tuti merupakan bentuk komunikasi nonverbal yag mengindikasikan bahwa dia sangat sedih.

Dari ilustrasi di atas tampak bahwa komunikasi non verbal tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan komunikasi yang kita lakukan. salah satu bentuk kegiatan komunikasi, komunikasi non verbal memiliki ciri:

1. selalu ada dalam kehidupan nyata sehari-hari. Artinya bahwa setiap gerak kehidupan kita selalu didiringi dengan kegiatan komunikasi non verbal. ekspresi wajah kita, gaya bicara kirta, gerakan tangan dan kaki kita semuanya menggambarkan kegiatan komunikasi non verbal.
2. tidak mungkin tidak kita komunikasin. Hal tersebut menunjukkan bahwa direncanakan atau tidak, disengaja atau tidak komunikasi non verbal selalu kita komunikasikan.
3. terikat oleh budaya. Artinya bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi oleh budaya dari masing-masing orang yang melakukan kegiatan komunikasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan makna antara satu orang dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda terhadap suatu perilaku non verbal. sebagai contoh anggukan kepala bagi orang Indonesia diartikan sebagai tanda setuju, sedangkan angguukan kepala pada orang jepang diartikan sebagai tanda penghormatan.
4. dapat mengungkapkan perasaan dan sikap seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi non verbal bisa mewakili seseorang dalam mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya yang mungkin tidak terungkap melalui pesan verbal. misalnya kita sedang marah dengan teman kita, namun kita tidak berani mengatakannya hanya raut muka kita yang tampak cemberut.
5. memodifikasi pesan verbal. dalam hal ini komunikasi nverbal diartikan sebagai penguat atau pelengkap komunikasi. Misalnya kita berkata pada anak kita “ Ibu marah sekali melhat perilakumu seperti itu” ketika kita mengatakan hal tersebut diiringi intonasi yang keras, sehingga anak kita tahu bahwa ibunya benar-benar sedang masrah


INISIASI 5
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Dalam aktivitas komunikasi kita sehari-hari tanpa disadari sering kita melakukan kegiatan komunikasi antar pribadi. Percakapan kita dengan orang tua mengenai mahalnya beaya kuliah; percakapan kita dengan teman kuliha mengenai sulitnya memahami materi perkuliahan dan sebagainya merupakan contoh-contoh dari kegiatan komunikasi antar pribadi yang kita lakukan. Namun, meskipun hampir setiap hari kita melakukan komunikasi antar pribadi apakah kita tahu bahwa komunikasi antar pribadi yang kita lakukan berjalan dengan efektif?. Sebagai contoh: Amir mengeluh kepada teman kuliahnya tentang sulitnya membagi waktu antara kuliah dengan bekarja, ternyata teman kuliah Amir malah menanggapi dengan menceriterakan kesuksesan dia di tempat kerja maupun dalam menjalankan proses perkuliahan. Mendengar tanggapan dari temannya spontan Amir menghentikan ceriteranya dan segera mengakhiri percakapan dengan temannya tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi yang Amir lakukan tidak berjalan secara efektif. Lalu bagaimanakah agar komunikasi antar pribadi yang kita lakukan dapat berjalan secara efektif

Dalam modul 5 dijelaskan bahwa ada banyak sifat yang diperlukan untuk mencapai efektivitas komunikasi antar pribadi. Menurut perspektif humanistik efektifitas komunikasi dapat tercapai bila di antara orang-orang yang telibat dalam komunikasi antara pribadi memiliki sifat::

1. keterbukaan, yaitu mau membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta mau menanggapi pendapat orang lain
2. empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut
3. perilaku suportif, yaiktu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian
4. perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.
5. kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam komunikasi tersebut.

Sedangkan perspektif pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi memiliki sifat:

1. yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain
2. kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan
3. manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
4. perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.
5. orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Dari dua pandangan di atas dapat disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interaktif adalah adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima, memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita lakukan dapat berjalan secara efektif.

Opini 5 :
Setiap manusia pada hakikatnya sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini di karenakan, manusia memiliki sifat untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Jika tidak menggunakan komunikasi antar sesamanya, maka manusia itu akan terisolasi dari dunia yang semakin canggih dan modern ini. Para pakar komunikasi menyebutkan, kebutuhan manusia untuk berkomunikasi di dasari atas dua kebutuhan, yaitu, kebutuhan untuk melangsungkan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Namun, dari sisi negativnya masih banyak Media yang tidak dapat menempatkan posisinya dan agak menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan budaya yang sudah melekat pada suatu daerah. Contoh Media Tv yang menayangkan tayangan yang tidak seharusnya di publish contohnya seperti kekerasan, Sinetron dll. Karena akan mempengaruhi Psikologis dan Prilaku seseorang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya Harus adanya mediawatch yang mengontrol tayangan kekerasan di Indonesia. Lembaga ini tentunya bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. KPI harus lebih ketat mengawasi program siaran di seluruh stasiun televisi Indonesia. Terimakasih.

Tugas 2 :
Kebutuhan kita akan hiburan, informasi dan pendidikan dapat terpenuhi dengan hadirnya berbagai media massa baik media cetak, atau media elektronika seperti Koran, majalah, Tv, Radio, dll.

Sifat Empati dan Simpati mempunyai beberapa persamaan. Karena, kedua sifat ini saling berhubungan dalam factor interaksi yang tentunya terjadi karena adanya komunikasi yang berlangsung pada seseorang baik secara verbal/ non verbal atau secara langsung dan tidak langsung.

Dari hal tersebut akan ada persamaan yaitu dalam hasil/efek yang terjadi yang diakibatkan dari komunikasi. Contohnya seseorang akan mau belajar memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan walaupun dalam hal ini ada perbedaan yaitu tingkatannya.

Pada dasarnya Simpati hanya turut merasakan sesuatu dan perasaan itu timbul atas dasar penilaian perasaan sedangkan, Empati merupakan simpati yang terlalu mendalam yang dapat mempengaruhi keadaan fisik dan psikologi/kejiwaan seseorang. Empati terjadi jika diawali dengan adanya simpati.
Empati memerlukan kerjasama antara kemampuan menerima, memahami secara kognitif dan afektif.
Dalam Empati kita harus mempunyai kemampuan mengindera perasaan seseorang sebelum yang bersangkutan mengatakannya.

Contoh : Seseorang perokok aktif, jika ia memiliki bahkan menerapkan Empati , ia akan menyadari bahwa orang yang hadir disekitarnya tidak semuanya menyukai rokok dan ia akan mampu merasakan betapa tidak nyamannya karena asap rokok yg begitu mengganggu&berbahaya. Pada saat itulah ia dapat mengambil suatu keputusan atas pemahaman dan perasaan dirinya. ia akan menyadari dan bisa bersikap toleran atau menghargai perasaan orang lain sewaktu ia berada di tempat umum , misalnya ruang rapat, kantor, kampus, sekolah, dll, sehingga ia tidak akan merokok atau mematikan rokoknya ketika ada teman yang datang.

INISIASI 6
Ragam dan Tingkatan Efek Komunikasi

Untuk mengetahui secara umum efek apa saja yang dihasilkan dari suatu program komunikasi dapata dirinci dalam beberapa tahapan berikut:
Secara umum efek dari komunikasi termasuk yang menggunakan media massa meliputi tiga aspek: kognitif, afektif, dan konatif.
1) Efek kognitif terjadi pada tingkat pengetahuan; jika khalayak telah menerima suatu pesan, maka mereka menjadi tahu mengenai apa yang disampaikan kepadanya. Inilah efek komunikasi yang paling dasar; dan hampir dapat dipastikan bahwa komunikasi selalu menghasilkan efek kognisi sesuai tingkat intelektualitas para penerimanya.
2) Efek afektif terjadi pada tingkat perasaan. Lazimnya, efek ini terjadi setelah efek kognisi. Setelah khalayak paham mengenai apa yang terkandung dalam pesan yang diterimanya, akan muncul dalam diri mereka perasaan tertentu, misalnya rasa suka atau tidak suka, terhadap isi pesan tersebut. Efek ini antara lain tergantung dari isi dan susunan pesan yang mereka terima.
3) Efek konatif atau psikomotorik terjadi pada tingkat tingkah laku. Sesudah khalayak tahu dan menetapkan perasaan tertentu terhadap objek yang dibicarakan, maka mereka akan melakukan tindakan tertentu. Banyak faktor yang ikut mendukung atau menghambat terjadinya efek psikomotorik ini, baik faktor fisik (material) maupun non-fisik (immaterial).
Sebagai ilustrasi, jika khalayak telah menerima pesan pentingnya imunisasi folio untuk para balita, maka setidaknya mereka akan menyadari (efek kognisi) akan pentingnya imunisasi folio. Bagi kalangan awam, pengetahuan tentang imunisasi folio mungkin hanya sebatas pencegahan penyakit folio secara fisik. Tetapi bagi yang pengalamannya lebih luas, pesan imunisasi folio itu juga bisa dikembangkan untuk mencegah penurunan kecerdasan otak si anak; menghindari beban ekonomi dan sosial keluarga dan si anak; dan yang paling penting untuk menghindari terjadinya generasi yang invalid.
Jika isi dan susunan pesannya sanggup menarik minat khalayak, maka akan timbul efek afektif. Khalayak akan menyimpulkan bahwa imunisasi itu penting. Karenanya akan timbul sikap setuju dalam diri mereka terhadap imunisasi folio. Namun bagaimana khalayak akan melaksanakan imunisasi para balitanya? Hal ini antara lain tergantung pada situasi dan kondisi yang mendukung ke arah tindakan itu. Karena kegiatan ini merupakan program pemerintah yang tak memerlukan biaya dari masyarakat (gratis) maka hampir semua orang tua yang memiliki balita mengimunisasi balitanya. Seandainya mesti bayar, besar kemungkinan hanya sebagian kecil orang tua yang mengimunisasi balitanya.


INISIASI 7
Prinsip Homophily dalam Kegiatan Komunikasi Antar Budaya

Amir adalah seorang penyuluh keluarga berencana yang berasal dari pulau Sumatera. Amir ditugaskan oleh kantornya untuk melakukan kegiatan penyuluhan keluarga berncana pada masyarakat pedesaan di wilayah Jawa. Sebagai orang Sumatera, Amir terbiasa berbicara secara terus terang, tanpa basa-basi disertai dengan intonasi suara yang cukup keras. Hal tersebut sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Sumatera dan tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu. Namun ternyata ketika Amir melakukan penyuluhan pada masyarakat diwilayah Jawa, Amir menemui banyak kendala. Masyarakat di mana Amir melakukan penyuluhan menolak kedatangan Amir dan tidak mau mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan Amir. Menurut informasi yang diperoleh, masyarakat tersebut tidak menyukai gaya bicara Amir yang dirasa kurang halus dan terlalu terus terang.

Dari ilustrasi di atas tampak bahwa latar belakang budaya sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan komunikasi. Untuk itu penting kiranya bagi para pelaku komunikasi untuk memahami komunikasi Antar Budaya agar tidak terjadi konflik dan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Langkah yang bisa diambil untuk memecahkan masalah yang muncul sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi adalah dengan menggunakan prinsip homophily.

Karena dengan menerapkan prinsip homophily akan dapat menciptakan suasana akrab di antara sumber dan khalayak. Bila bahasan tentang prinsip homophily ini kita kaitkan dengan contoh ilustrasi di atas, maka sebaiknya sebelum Amir melakukan kegiatan penyuluhan, Amir terlebih dahulu belajar bahasa jawa, berlatih berbicara halus dan berlatih hal-hal yang menjadi adat dan kebiasaan orang Jawa. Dengan demikian ketika Amir memulai kegiatan penyuluhannya tersebut, Amir telah memahami dan bisa menerapkannya dalam keiatan penyuluhan yang dilakukannya

Namun, apabila kita tetap tidak bisa menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat meskipun kita telah berusaha untuk mempelajarinya, maka prinsip homophily juga bisa digunakan dengan cara melibatkan pemuka pendapat atau tokoh masyarakat setempat untuk menyampaikan pesan-pesan yang kita buat. Dalam hal ini pemuka pendapat berperan sebagai komunikator (penyampai pesan).

NOTE :

PENGARUH BUDAYA DLM KOMUNIKASI
* Perbedaan Budaya akan mempengaruhi keefektifan dlm berkomunikasi
* Perbedaan Bahasa dapat pula mempengaruhi keefektifan komunikasi

PERAN BAHASA DLM KOMUNIKASI
Bahasa menurut Collins Cobuild adalah suatu sistem komunikasi yg terdiri dari seperangkat bunyi & lambang tertulis yg digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah tertentu untuk berbicara dan menulis
Bahasa adalah :
* Sistem lambang/tanda berupa macam-macam bunyi dipakai orang utk melahirkan pikiran/perasaan
* Perkataan-perkataan yg dipakai oleh suatu bangsa
* Percakapan, perkataan yg baik, sopan, tingkah laku yg baik (Purwadarminta)

Fungsi Bicara dalam Kehidupan
1. Sebagai alat melahirkan berbagai perasaan
Contoh : Ungkapan kasih sayang,rasa kagum, heran,senang dsb.
2. Sebagai alat komunikasi; memperlancar pergaulan,melahirkan gagasan, ide, kreatifitas, menambah pengetahuan dsb.

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KELANCARAN/HAMBATAN BERKOMUNIKASI :
* Pengetahuan
* Pengalaman
* Intelegensi
* Kepribadian
* Budaya
* Biologis;
* kelainan mulut, gagap, cadel

MACAM-MACAM BERBICARA
Dari segi Jarak; bicara langsung (face to face) dan tidak langsung
Dari segi sarana; Bicara melalui surat, tlp, radio, TV, E-Mail/Internet
Dari segi Tujuan; Bicara dlm seminar, raker, kampanye
Dari segi kedinasan; bicara soal kedinasan,
Dari segi bahasa; Tinggi rendahnya nada suara
Dari lawan bicara; satu lawan satu, satu lawan Kelompok
Dari segi hirarchi; atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan
Dari segi pertumbuhan; sesuai perkembangan

CIRI-CIRI KOMUNAKSI TDK EFEKTIF
Bertele-tele
Malu-malu
Marah-marah
Maksud yg disampaikan tdk jelas
Tersembunyi maksud pesan
Non verbal
Satu arah
Tidak responsive
Tidak nyambung
Tidak terbuka

TEKNIK BERKOMUNIKASI YG EFEKTIF
* Mendengar dengan aktif
* Trampil dalam berbicara
* Gaya bicara
* Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.

Menciptakan Hubungan Baik
* Menggunakan diskripsi/gambaran
* Berorientasi pada pemecahan masalah
* Spontanitas, jujur
* Empaty
* Meningkatkan komunikasi

Jarak Individu Dlm Komunikasi (Allan Pease, 1981) :
* The Intimate Zone (Jarak Komunikasi 6-18 inc/15-45cm), Bicara dengan teman dekat
* The Personal Zone (jarak Komunikasi 18-48 inc/45-120cm), Bicara keg. Sosial dengan Teman yg kita kenal baik
* The Sosial Zone (Jarak Komunikasi 4-12 feet/1,5-3,5m, Bicara dengan orang asing
* The Public Zone (Jarak Komunikasi >12 feet/diatas 3,5m), Bicara dengan pendengar Kelompok.


Semoga bermanfaat... Sukses Selalu
`Meyga`

4 HUBUNGAN MASYARAKAT

INISIASI 1
Konsep dasar humas

Menurut Grunig, humas adalah kegiatan manajemen komunikasi antara sebuah organisasi denganberbagai macam publiknya, dari pengertian tersebut maka konsep humas akan selalu berkaitan dengan konsep-konsep lainnya yaitu ;

1. Komunikasi
Pembahasan ke-humas-an merupakan bagian dari kajian ilmu komunikasi, karena semua kegiatan yang menjadi pokok dari humas adalah komunikasi, khususnya komunikasi organisasi.

2. Publik
Publik adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan atau kepedulian yang sama. Kepentingan publik terhadap organisasi bersifat khusus dan spesifik sehingga setiap organisasi bersifat khusus dan spesifik.

3. Manajemen
Menurut Cutlip, Center dan Brom bahwa dilihat dari fungsi manajemen, kegiatan kehumasan bertugas untuk mengevaluasi sikap dan opini publik, megidentifikasi serta menyesuaikan kebijakan-kebijakan organisasi dengan kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program-program humas agar organisasi dapat mencapai saling pengertian serta diterima keberadaanya oleh publik.

4. Organisasi
Don Barnes, menyatakan bahwa dalam organisasi humas berfungsi untuk memberikan saran pada pihak manajemen mengenai kebijakan dan kaitannya dengan publik, mengkoordinir kegiatan komunikasi organisasi, melakukan upaya-upaya untuk menjalin hubungan antara organisasi dan publik, dan mencari informasi mengenai opini publik terhadap organisasi.

Perkembangan konsep humas

Humas pada awalnya berkembang dari dunia hiburan dengan munculnya era press agentry. Pada masa ini para press agent menggunakan segala cara termasuk memanipulasi informasi asalkan pengguna jasa mereka menjadi terkenal. Era ini dikenal sebagai era dimana praktek humas dipakai secara negatif, sebuah era manipulatif. Komunikasi digunakan masih bersifat satu arah (one way communication).

Saat ini perkembangan humas menuju ke arah mutual understanding. Dimana pada era ini humas berupaya menjalin komunikasi dua arah yang seimbang antara sebuah organisasi dengan publiknya. Sehingga cara-cara yang digunakan memiliki etika untuk memperoleh dukungan dan kedudukan yang baik di tengah-tengah masyarakat. Komunikasi yang dijalan antara organisasi dan publik pada masa ini adalah two-way assymetrical model atau hubungan dua arah asimetris. Artinya, hubungan yang ada telah mengenal feedback dari publik ke organisasi, namun umpan balik tersebut hanya untuk keuntungan organisasi. Pada akhirnya, humas harus menjadi hubungan dua arah yang simetris (two-way symtrical model), yaitu hubungan yang terjalin dengan baik antara kedua belah pihak yang saling mempunyai umpan balik, sebagai keuntungan bersama-sama, baik organisasi maupun publik.

 Opini 1 : Humas (Hubungan Masyarakat ) adalah Salah satu bagian inti dalam suatu organisasi. Karena, dengan adanya humas maka organisasi tersebut dapat di kembangkan dengan baik, lebih terorganisir, dan ada upaya untuk peningkatan citra sesuai dengan tujuan humas ( untuk membangun/ mengembangkan citra/image suatu organisasi) ,dan juga menjadi penghubung / mediator eksternal ataupun internal dalam organisasi itu sendiri.

Tugas 1




PROFIL ORGANISASI
PT. Roman Shine adalah perusahaan yang bergerak dalam penciptaan paket bisnis khususnya bisnis dalam bidang printing, merchandising & advertising. PT. Roman Shine merupakan business solutions bagi para pengusaha untuk membangun bisnis berbasis design, printing & advertising.

Pangsa pasar khususnya pengusaha muda yang berkinginan kuat untuk memulai bisnis atau  pengusaha menengah yang ingin melakukan diversifikai produk.


KEBERADAAN HUMAS

Keberadaan Humas dalam organinasi PT. Roman Shine berada dalam posisi (bagian):

1.       Departemen Promosi & Keluhan Pelanggan
Fungsi:
a.       Melaksanakan kegiatan promosi (menyelenggarakan pameran, dan lain-lian)
b.      Menciptakan image perusahaan (khususnya tentang produk) yang baik dan profitable
c.       Melaksanakan kegiatan pelayanan purna jual (after sales) dan menampung serta menindaklanjuti keluhan pelanggan.
d.      Memelihara hubungan baik dengan pelanggan

2.       Departemen Humas & Kepatuhan (Public Relation & Compliance Dept.)
Fungsi:
a.       Memeriksa kelengkapan dan memastikan kebenaran/keabsahan dokumen-dokumen perusahaan.
b.      Memeriksa kelengkapan legalitas dokumen-dokumen perjanjian bisnis.
c.       Melakukan updating data dan pengawasan atas system pengarsipan dokumen perusahaan.
d.      Menampung, menyelesaikan  dan menindaklanjuti setiap permasahan yang timbul baik internal maupun eksternal untuk mempertahankan dan meningkatkan citra positif (image) perusahaan di mata stakeholders & masyarakat.

FAKTOR – FAKTOR PENTING KEBERADAAN HUMAS:

a.       Produk & jasa perusahaan sangat perlu untuk diinformasikan (disosialisasikan) kepada masyarakat (prospek pelanggan).
Contoh: pemasangan iklan, pemberitaan di media, konperensi pers, pameran, dll

b.      Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan pelayanan sebagai upaya untuk memberikan informasi mengenai produk dan membangun image perusahaan
Contoh: memberikan santunan, bea siswa atau melaksanakan event-event tertentu

c.       Membina hubungan baik secara internal maupun eksternal dengan pelanggan dan masyarakat.
Contoh: kegiatan kebersamaan sesama karyawan dan managemen utnuk menciptakan etos kerja yang lebih baik; pelayanan purna jual yang memuaskan; proses produksi dan kegiatan perusahaan memperhatikan / peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

d.      Menindaklanjuti keinginan/kebutuhan pasar dan mengantisipasi serta melayani keluhan-keluhan pelanggan yang mungkin timbul.
Contoh: customer care oriented

e.      Pengangan secara khusus terhadap perselisihan yang mungkin timbul selama proses kegiatan perusahaan berjalan.

f.        Kepatuhan dan updating terhadap kelengkapan/keabsahan/legalitas dokumen perusahaan sesuai peraturan pemerintah.



 INISIASI 2
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan praktik humas.
Menurut Vercic, Grunic dan Grunic dalam Sriramesh (2004) perkembangan humas dipengaruhi oleh variabel lingkungan negara masing-masing yaitu ideologi,sistem ekonomi, budaya dan sistem media. Faktor-faktor tersebut terwakili dengan :

1. Demokratisasi kehidupan politik
Dalam negara yang menjadika demokrasi sebagai pilar utama maka suara rakyat menjadi dasar negara, kebebasan berpendapat, beropini dijamin oleh undang-undang. Hal ini sejalan dengan prinsip humas yang merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang seimbang antara organisasi dan publiknya. Komunikasi tersebut bisa berjalan dengan baik jika dilandasi keterbukaan, prinsip menghargai opini, atau pendapat yang berbeda.

2. Industrialisasi dan pasar bebas Industrialisasi
memunculkan pasar bebas, sehingga kompetisi yang terbuka menjadi strategi humas untuk memenangkan persaingan. Karena humas berperan penting untuk membangun citra lembaga bisnis, citra produk dan citra corporate.

3. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan pesat teknologi komunikasi saat ini menjadikan teknik humas semakin berkembang pula. Jarak tidak lagi menjadi kendala sehingga informasi menjadi kebutuhan. Dengan kemajuan ini tentu sangat menunjang kegiatan humas.

4. Penerapan Good Governance
Pemerintahan yang bersih menciptakan iklim usaha yang sehat, iklim sehat menciptakan persaingan sehat. Sehingga mendorong munculnya berbagai teknik komunikasi untuk menunjang persaingan bisnis, teknik tersebut salah satunya adalah humas.


INISIASI 3
Kedudukan dan peran humas dalam organisasi

Organisasi merupakan sebuah kesatuan yang utuh dan kompleks. Didalamnya terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan. Antara elemen memerlukan interaksi agar organisasi sebagai sistem dapat mencapai tujuannya. Humas adalah salah satu aspek dari elemen organisasi untuk ikut serta membantu mengelola interaksi organisasi dengan komponen-komponennya.

Menurut Grunig dan Hun, sebuah sistem terdiri dari aspek-aspek; lingkungan (Enveronment), pembatas (Boundary), masukan (Input), keluaran (Output), proses (troughtput), dan umpan balik (feedback). Selain itu, bentuk sistem organisasi terbagi menjadi tertutup dan terbuka. Organisasi tertutup adalah sistem organisasi yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya, dalam artian semua elemen dan kebutuhan organsiasi dapat dipenuhi oleh internal organisasi. Sedangkan organisasi terbuka adalah sebaliknya, membutuhkan elemen dan interaksi dengan lingkungan luar.

Bagaimana keberadaan dan peran humas di dalam struktur organisasi ? ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan humas dalam struktur organisasi; (1) besar kecilnya organisasi, dan (2) kemauan pemimpinnya. Dalam organisasi Humas terdapat dua peran besar bagi humas, yaitu sebagai teknisi dan manajer. Sebagai manajer humas berperan sebagai :
1. Expert preciber (ahli atau penasehat manajemen)
Praktisi humas dianggap sebagai seorang ahli yang bisa memberi solusi bagi permasalahan humas sebuah organisasi dan manajemen.

2. Communications facilitator
Praktisi humas bertindak sebagai perantara, penghubung, penerjemah serta mediator, menjaga terwujudnya komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya.

3. Problem solving process facilitator
Humas dilibatkan dalam memecahkan masalah organisasi, meskipun peranannya masih dalam koridor komunikasi.

Sedangkan Dozier mengidentifikasi dua peran tingkat menengah, yaitu :

1. Media relations role. Tugas praktisi humas memastikan media selalu mendapat informasi dari organisasi apa saja yang dibutuhkan dan dikhawatirkan media.

2. Communication and laison role. Humas bertugas sebagai perwakilan dari organisai dalam kegiatan-kegiatan untuk menciptakan peluang berkomunikasi antara organisasi dan publiknya.


 INISIASI 4
Teori komunikasi yang minimal harus diketahui oleh seorang humas :

1. Agenda setting
Teori ini berasumsi bahwa khalayak dianggap mudah diarahkan oleh komunikator dengan penekanan-penekanan pemberitaan yang dilakukan oleh media massa. Jika media memberikan tekanan (pemberitaan dsb) pada suatu pristiwa maka media akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap peristiwa tersebut sebagai sebuah pristiwa penting.

2. Uses and Gratification
Teori ini beramsumsi bahwa khalayak dianggap lebih aktif sehingga dalam teori ini yang menjadi fokus adalah apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media. Pendekatan ini memberikan gambaran bahwa khalayak tidak dipandang sepenuhnya pasif, sehingga penggunaan media oleh khalayak dapat teridentifikasi dari motifnya. Seperti, apa yang mendorong individu membaca berita tertentu, atau hanya menonton acara tertentu, dan sebagainya.

3. Difusi – Inovasi
Adalah suatu pendekatan yang menjelaskan bagaimana suatu ide, gagasan, praktik atau penemuan baru disebarkan kemudian diterima oleh sasaran komunikasi. Dalam proses inovasi keputusan seseorang untuk mencari informasi yang dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu : pengetahuan, pembentukan sikap, membuat keputusan, penggunaan, dan peneguhan atau penguatan keputusan.

Dalam proses difusi inovasi, saluran media berperan penting pada tahap pengetahuan, sedangkan saluran hubungan personal (antarpribadi) lebih efektif pada tahap pembentukan sikap (persuasi). Di bagian hubungan personal inilah humas dapat berperan menjadi agen untuk membentuk sikap khalayak. Praktik yang sering digunakan agen (humas) adalah dengan menggunakan pemimpin opini lokal, atau gate keeper (penjaga gerbang) informasi dari publik.

4. Disonansi Cognitive
Merupakan teori yang mempunyai pengertian ketidaksesuaian kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Dalam pengambilan keputusan, disonansi diprediksikan akan muncul karna alternatif pilihan yang mengakibatkan ia diterima atau ditolak. Semakin sulit sebuah keputusan semakin besar disonansi setelah keputusan diambil, demikian juga jika semakin penting sebuah kebijakan semakin besar pula disonansi yang diakibatkannya.

Teori tersebut dirumuskan bahwa ketika seseorang ditempatkan pada situasi dimana ia harus berprilaku di depan umum yang bertentangan dengan sikap pribadinya maka dia akan mengalami disonansi dari pengetahuan tentang fakta tersebut. Hal tersebut terjadi karena ada reward dan punishment atau karena tekanan kelompok untuk menyesuaikan norma yang disepakati.

Pendekatan tersebut diatas dapat digunakan seorang humas untuk menganalisa dirinya, media dan publik dalam membuat agenda dan program humas yang terarah dan efektif. Karena perlakuan terhadap publik memerlukan pengetahuan yang menyeluruh mengenai semua pihak yang terkait. Sehingga humas dapat menentukan langkah-langkah tepat dalam proses komunikasi yang sedang dan akan dibangunnya.

Opini 4 : Contoh dari teori_teori komunikasi tersebut diantaranya :
1. Agenda setting
 Dalam hal ini media secara efektif menginformasikan peristiwa tertentu kepada khalayak dengan liputan berita yang diulang-ulang,untuk mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak khalayak.
Contoh kasus : Kasus money laundring oknum pegawai pajak bernama Gayus Halomoan Tambunan yang  memiliki uang sebesar Rp 25 miliar dalam rekening pribadinya. Hal tersebut sangat mencuri perhatian karena Gayus Tambunan hanyalah seorang PNS golongan IIIA yang mempunyai gaji berkisar antara 1,6-1,9 juta rupiah saja.

2. Uses and Gratification
Contoh : Khalayak/penonton dianggap aktif dalam menentukan tayangan mana yang mereka kira akan dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.
misal : Ani sangat menyukai acara berita di televisi karena menurutnya dengan tayangan tersebut akan memberikan banyak pengetahuan. sedangkan Ana lebih memilih untuk melihat acara yang dapat menghibur dirinya sepertiacara komedi, menurutnya pengetahuan dapat ia dapatkan dengan membaca buku, dll.

3. Difusi – Inovasi
Contoh : Online store/toko online pada suatu media yaitu website yang bisa diakses melalui internet untuk memudahkan konsumen membeli suatu produk melalui internet (toko online). Namun tidak semua inovasi dapat diterima, contohnya masih banyak konsumen yang tidak mau menggunakan toko online untuk berbelanja dikarenakan takut adanya penipuan, dll. jadi, tidak semua dampak dari difusi/inovasi dapat diterima oleh masyarakat.

4. Disonansi Cognitive
Contoh : Seseorang yang bekerja sebagai Intel , dia akan menemui bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan hati nurani nya atau dengan adat & keyakinannya. hal itu akan menimbulkan disonansi dan efeknya akan mempengaruhi psikologi karena mau-tidak mau mereka harus melakukan  beberapa hal tsb dan harus profesional karena merupakan tugas/konsekuensi dari profesi yang sudah ia pilih.

INISIASI 5

 Dalam bekerja seorang humas mempunyai proses tahapan kerja yang idealnya harus dijalani. Tahapan demi tahapan mempengaruhi keputusan humas dalam mengambil tindakan. Dengan fungsi manajerial yang ada, humas dapat dengan tepat membaca kebutuhan organisasi. Humas yang baik tidak sembarangan dalam mengambil program, diperlukan analisa, perencanaan, tindakan tepat, dan dievaluasi dari semua program yang telah dilakukan. Fungsi manajemen tersebut mengindikasikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi humas yang baik. Sebab, tanggung jawab humas adalah “menggambarkan” citra organisasi; dirinya adalah representasi yang diwakilinya.

Oleh karena itu humas harus mampu :

1. Melakukan penelitian

Beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan humas : enviromental monitoring, publik relations audit, communications audit, dan social audit. Penelitian-penelitian tersebut dapat dilakukan dengan teknik formal dan informal.

2. Melakukan Perencanaan dan pemrograman

Setelah humas memperoleh gambaran dari penelitian yang dilakukan, selanjutnya membuat perencanaan dan program kerja. Unsur perencanaan meliputi : merumuskan masalah,menentukan sasaran dan tujuan, membuat jadwal dan menentukan kebutuhan anggaran sebagai konsekuensi program.

3. Pelaksanaan rencana dan program

Puncak dari kerja humas adalah realisasi program dan rencana. Dalam pelaksanaan program, humas harus dapat menentukan strategi tindakan yang akan digunakan, selain itu humas juga harus memperhitungkan strategi komunikasi yang akan diterapkan. Kedua strategi menjadi “senjata” humas dalam realisasi program. Sehingga dapat dikatakan sukses dan tidaknya rencana dan program yang telah tersusun ditentukan oleh keahlian humas dalam membuat strategi dalam bertindak dan berkomunikasi.

4. Pelaksanaan rencana dan program
Terkadang ada yang beranggapan ketika sebuah program telah selesai dilaksanakan, evaluasi menjadi tidak penting. Pun ada yang menilai bahwa suksesnya sebuah kegiatan adalah pesan telah disampaiakn kepada audiens, atau ukuran sukses banyaknya audiens. Kedua hal itu hanya sebagian kecil dari indikator baiknya pelaksanaan program, karena indikator yang sebenarnya adalah tergantung dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi juga menjadi penting sebagai gambaran untuk pelaksanaan program berikutnya, sehingga dari waktu ke waktu pelaksanaan menjadi semakin baik.

Tugas 2
Contoh sebuah Program Huma
s  yaitu :
Program Komunikasi Kesetaraan Gender

                Gender atau peran social perempuan dan laki-laki dalam masyarakat Indonesia belum setara. Wanita sering diposisikan sebagai warga Negara kelas dua, diperlakukan tidak adil dan tidak dipenuhi hak-haknya. Hal ini dikarenakan adanya budaya partilineal (laki-laki yang dominan), penafsitan aturan agama yang tidak pas, tingkat pendidikan perempuan yang rendah serta kurangnya memperoleh akses informasi yang benar.

                Data yang terkait untuk menunjukkan parahnya masalah tersebut adalah jumlah perempuan dan laki-laki berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah perempuan yang menduduki kursi di pemerintahan, korban perempuan disbanding laki-laki pada kasus kekerasan rumah tangga, pelecehan, dll.

* Jenis Penelitian yang kita gunakan adalah Environmental Monitoring .
*  Teknik yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif.
* Rumusan Masalah :
                Ketidaksetaraan Gender adalah masalah budaya. Karena itu, perlu penyampaian pesan yang terus menerus dengan membuka orientasi berpikir pada hal-hal yang positif mengenai kesetaraan. Misalnya membuat keluarga lebih sejahtera karena perempuan juga bekerja mencari uang, perempuan lebih pintar dan mampu mendidik anak-anak lebih baik dan masa depan lebih baik.
* Sasaran dan Tujuan :
                Melakukan pendekatan kepada kaum perempuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan perilaku mereka keseharian, terkait dengan kesadaran akanpentingnya kesetaraan gender.
Tujuan  :Membentuk kesadaran, sikap, perilaku yang setara gender.
Perempuan yang memiliki kesetaraan gender akan berusaha memposisikan sama dengan laki-laki dalam rumah tangga dan bidang lainnya. Begitu juga dengan laki-laki yang memiliki kesadaran kesetaraan akan selalu mengikutsertakan perempuan dalam mengambil keputusan, menghargai perempuan dan juga bisa lebih memperhatikan serta memperlakukan perempuan sebagaimana mestinya. Dan diharapkan dengan adanya kesadaran akan kesetaraan ini, akan meningkatnya tingkat pendidikan perempuan karena perempuan mempunyai peluang sama dengan laki-laki untukmendapatkan pendidikan, meningkatnya aktivitas perempuan diluar sector domestic (kegiatan rumah tangga) misalnya dalam kegiatan ekonomi, social dan politik.
* Pelaksanaan :
                Sebelum menentukan Waktu pelaksanaan, ada baiknya kita membuat  rencana manajemen. Adanya kerjasama antara organisasi Kementrian Pemberdayaan perempuan dengan mitra lembaga swadaya masyarakat, pemda,dll yang mempunyai peran dan tanggung jawab seperti donator, coordinator pelaksana teknis, Lsm  membantu dalam melakukan program kampanye, pelaksana teknis,dll.Sehingga Pelaksanaan Program Kampanye bulan April s.d Agustus 2010.
* Anggaran :
                Disesuaikan karena adanya donator yang turut membantu dalam program kegiatan ini.
*  Strategi Tindakan :
         Kita dapat menentukan jangka panjang dan positioning strategi tindakan. Identitas jangka panjang adalah prilaku yang akan menjadi budaya pofitif. Misalnya Metode KB bila terus menerus digunakan, maka masyarakat juga akan lebih sejahtera. Pada kesetaraan gender, maka prilaku menghargai, menghormati dan memberikan peluang yang sama bagi kaum perempuan akan memperkuat suatu bangsa dan perempuan dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Positioning : Memberikan gambaran fisik, perempuan Indonesia yang percaya diri, pintar dan mandiri.
* Strategi Komunikasi
Kita dapat mengidentifikasi poin-poin pesan utama yang akan disertakan dalam semua pesan komunikasi diantaranya :
1. Kesetaraan gender menjadi kunci keberhasilan perempuan Indonesia menjadi percaya diri, cerdas dan mandiri.
2. Sikap saling menghormati dan menghargai serta saling mendukung antara perempuan dan laki-laki.
3. Pelayanan kesehatan serta penyediaan fasilitas bagi pemberdayaan perempuan menjadi prioritas.
                Untuk pendekatan strategis untuk menyampaikan Pesan yang berkaitan dengan kesetaraan gender yang dapat disampaikan melalui saluran komunikasi interpersonal berupa kunjungan ke rumah, kampanye, pertemuan dengan komunitas seperti  pertemuan, arisan, pengajian atau pelatihan pemberdayaan perempuan, dll. Selain itu bisa juga menggunakan alat bantu berupa hiburan, music ,dll.
* Tahap selanjutnya adalah Rencana Evaluasi
                Untuk memastikan kegiatan tersebut dilaksanakan dan apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai , dapat diukur dengan indeks kesehatan, pendapatan, dan pendidikan.
Penilaian dampak/hasil dapat kita lihat dari jumlah khalayak yang sudah mengubah prilaku sesuai dengan tujuan yaitu memberikan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender.

Evaluasinya adalah Dampak Program komunikasi terhadap perubahan perilaku perempuan dan laki-laki yang sesuai dengan kesetaraan gender.
Langkah selanjutnya kita dapat menyiapkan dokumentasi dan laporan kegiatan serta penyebarluasan hasil-hasilnya.

INISIASI 6

Opini 6 : di Era Modern saat ini Teknologi informasi seperti Teknologi Cyberspace (Teknologi Internet) sangat menguntungkan para praktisi Humas, dan menjadikan Pekerjaan Humas lebih efisien , murah dan praktis. Dengan menggunakan Teknologi ini, kita dapat mengkombinasikan Teknik Komunikasi lisan, Cetak dan Audiovisual.
Dengan adanya Perkembangan ini, Teknologi komunikasi seperti Teknologi Cyberspace (Teknologi Internet) berperan sebagai alat bantu yang mempermudah kerja Humas dalam upaya menyampaikan pesan-pesan yang dibuatnya, berkaitan dengan suatu organisasi yang diwakilinya untuk disampaikan kepada
publik/organisasi itu sendiri dan Komunikasi akan lebih mudah karena tidak terbatas oleh batasan waktu, wilayah,dll.
Namun, Setiap teknologi pasti mempunyai kekurangan dan kelebihannya.
Salah satu upaya nya adalah kita harus tetap berusaha untuk tepat dalam memanfaatkan teknologi ini agar hasil yang didapatkan, dapat sesuai dengan tujuan komunikasi dan komunikasi dapat berjalan efektif & Bermanfaat. 

  INISIASI 7

Jika pada inisiasi sebelumnya kita hanya mambahas teori dan konsep-konsep humas, maka inisiasi 7 kita akan membahas aplikasi humas dalam organisasi. Humas dapat dipraktekkan di semua type, bentuk dan sistem organisasi. Peran dan kedudukan humas tergantung bagaimana kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.

Secara garis besar humas dapat diaplikasikan pada :
1. Organisasi politik, diantaranya adalah pemerintahan dan partai politik.Di dalam pemerintahan humas menjadi penting karena harus ”berada di depan” ketika memberikan informasi kebijakan dan meminta dukungan dari masyarakat. Sedang dalam partai politik humas diharapkan dapat membantu partai politik dalam kegiatan pencitraan politik khususnya kampanye.

2. Organisasi bisnis atau profit.Publik organiasasi bisnis saat ini semakin cerdas, baik publik internal maupun eksternal. Sehingga perusahaan bisnis lebih banyak lagi membutuhkan tenaga humas untuk berkomunikasi dengan publiknya.

3. Organisasi sosial, seperti asosiasi profesi, LSM, keagamaan, pendidikan dan sebagainya.Di negara kita dewasa ini peran humas sangat penting. Seiring dengan era reformasi dimana informasi dibuka seluas-luasnya. Sehingga masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang benar dan transparan. Di posisi inilah peran humas dibutuhkan; untuk menjembatani keinginan publik dan kepentingan organisasi. Di salah satu pihak yang mengiginkan keterbukaan dan kejujuran yang lainnya menginginkan keuntungan dan dukungan.

  Tugas 3

Contoh kegiatan kehumasan yang diaplikasikan dalam : Organisasi Politik,Organiasi Bisnis, dan Organisasi Sosial diantaranya :

a.       Organisasi Politik:

Kegiatan kampanye kandidat politik maupun partai politik itu sendiri yang dilakukan oleh humas komunikasi politik, atau sering dikenal dengan Tim Sukses

1.       Kegiatan untuk mensosialisasi dan menciptakan image atau pencitraan positif bagi kandidat politik melalui:
·         Penayangan di televisi dalam acara, event atau iklan promosi.
Contoh: penayangan promosi Andi Malarangeng di salah satu stasiun televisi

·         Membuat/menerbitkan buku biografi sang kandidat tersebut.
Contoh: buku biografi Soekarno

·         Pemberitaan di media cetak
Contoh: pemberitaan di surat kabar, majalah, poster, dsb

2.       Kegiatan sosialisasi visi dan misi partai melalui website (situs internet)
Contoh: www.f-pks.or.id , www.ppp.or.id , www.golkar.or.id , dsb

3.       Membangun hubungan dengan masyarakat atau calon pemilih secara langsung melalui kegiatan sosial
Contoh: kegiatan bakti sosial peduli Aceh, bencana alam Padang oleh Partai Keadilan Sosial, atau partai-partai lainnya.

4.       Berkomunikasi dan membentuk forum diskusi melalui jejaring sosial seperti facebook, twiter dan sebagainya, serta melakukan survey dan polling untuk mengetahui keinginan dan kepedulian para pendukung atau calon pemilih.

b.      Organisasi Bisnis                                         

1.       Kegiatan sosialisasi produk & jasa perusahaan kepada  masyarakat (prospek pelanggan).
Contoh: pemasangan iklan,  konperensi pers, pameran, dll

2.       Memelihara pencitraan yang baik (image) perusahaan di mata masyarakat/konsumen.
Contoh: memberikan santunan, bea siswa, dll.

3.       Kegiatan kepedulian dan pertanggungjawaban terhadap dampak lingkungan hidup atau pencemaran limbah dan polusi akibat proses produksi perusahaan
Contoh: melakukan analisis dampak lingkungan (Amdal) secara kontinyu.

4.       Menjembatani kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat sekitar supaya tidak terjadi konflik yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

o   Contoh: melakukan lobbying dengan wakil masyarakat setempat sehingga dapat dicapai suatu kesepakatan yang tidak akan merugikan salah satu pihak.

5.       Membina hubungan baik secara internal maupun eksternal dengan pelanggan dan masyarakat.
Contoh: kegiatan kebersamaan sesama karyawan dan managemen utnuk menciptakan etos kerja yang lebih baik; pelayanan purna jual yang memuaskan; proses produksi dan kegiatan perusahaan memperhatikan / peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

6.       Penyampaian laporan tahunan (annual reports) dan segala kegiatan perusahaan selama setahun kepada stakeholder serta menjelaskan asumsi dan achievement yang terjadi kepada shareholder.
Contoh: melakukan public expose, annual general meeting, dsb

c.       Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan, seperti organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, dsb.

1.       Kegiatan pembinaan rohani kepada masyarkat untuk membentu perilaku (akhlak) yang baik sehingga dapat menciptakan suasana kondusif dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara.
o   Contoh: kegiatan siraman rohani melalui media electronic (televise/radio), kegiatan pengajian dikomunitas sosial

2.       Sosialisasi kegiatan dan peran aktif lembaga swadaya masyarakat dalam memberikan konstribusi pemberdayaan ekonomi dan sosial kemasyarakatan
o   Contoh: bimbingan dan penyuluhan cara hidup sehat, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dsb.


INISIASI 8

 Pembahasan terakhir adalah mengenai profesi, profesional dan profesionalisme humas. Sesuatu bidang disebut profesi dengan syarat, (1) Memiliki body of knowledge, (2) Memiliki kode etik profesi, dan (3) Adanya kontrol yang tertutup bagi orang yang ingin bergabung dengannya.

Opini 8:
Secara singkat kita bisa memahami bahwa profesi sebagai suatu pekerjaan, professional adalah pelakunya dan profesionalisme adalah suatu sikap atau idealisme.
Prinsip Dasar Profesionalisme diantaranya : keahlian, tanggung jawab dan norma yang mengatur kegiatan pelakunya.

Body of Knowledge atau badan pengetahuan bisa ditunjukkan dengan terumuskannya suatu model kerja ataupun model kerangka berpikir sebuah bidang dan bisa dilihat dari adanya suatu filsafat/falsafah, misi dan tujuan bidang tersebut secara jelas. Sedangkan Kode Etik adalah suatu perangkat pedoman tingkah laku yang mengikat semua anggota profesi. Kode Etik ini lazimnya disusun dan dikeluarkan oleh sebuah organisasi profesi. Terakhir, kontrol akses yang tertutup adalah adanya upaya yang dilakukan oleh (utamanya) organisasi profesi untuk menyelekasi dan atau memberi kriteria bagi orang yang ingin menjadi professional. Seleksi tersebut bisa berupa serangkaian test administrative, test pengetahuan dan skill. Pengukuhan oleh sebuah organisasi profesi juga bisa dikatagorikan sebagai kontrol.

 Semoga Bermanfaat yaa..Sukses Selalu..

- Meyga -